Raungan sirine, kelap-kelip lampu rotator memecah kemacetan jalan. Sebuah pemandangan yang tak jarang dijumpai saat mobil ambulans melintas di jalan.
di baliknya ada sosok yang tak bisa dianggap sebelah mata. Sebuah pekerjaan yang harus siap siaga, orang yang tertimpa kesusahan dan mungkin bagi sebagian besar orang dianggap menyeramkan, ialah sopir ambulans.
Seperti Ansar atau yang biasa di panggil anca salah satunya yang menjadi supir ambulance desa, sudah lebih dari 1 tahun menjadi sopir ambulans Desa. Ia mengaku banyak hal yang ia petik saat menjalankan profesinya.
Jadi banyak pengalaman yang didapat, pertama rasa kemanusian yang tinggi. Kemudian yang kedua istilahnya ingat sama umur, kita juga bakal seperti itu nantinya," ucap Anca.
Ia menuturkan selain menguasai teknik berkendara, kemampuan lain yang dibekali adalah pengetahuan medis yang cukup. Supaya ia dan rekannya dapat memberi pertolongan kepada pasien sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Profesinya sebagai sopir ambulans membuatnya harus siap, sigap, dan penuh kehati-hatian dalam menjalankan tugas, menjalankan profesi sebagai sopir ambulans bukan tanpa risiko.
"Jarak tempuh juga harus diperhatikan, tidak boleh lebih dari 60 km/jam. Misalnya saat membawa pasien non darurat, saat ngerem tiba-tiba terpental, nanti jadi masalah," kata Ansar.
Begitu pun dengan perawatan armada, tanggung jawabnya memastikan ambulans tetap bersih, rapi, dan siap untuk dipakai kembali sewaktu-waktu.
Jadi pernah dulu saya merujuk pasien yang mau lahiran saat itu bulan puasa sekitar jam 3 subuh bersama bidan desa padahal saat itu saya bersama keluarga ingin santap sahur tapi namanya tanggung jawab saya harus keluar untuk menjemput pasien di rumah warga untuk di bawa ke puskesmas
, jadi supir ambulance ka" jam kerjanya tidak menentu,
Kewajiban bagi sopir ambulans merawat armana dan itu telah menjadi bagian dari kehidupan mereka, layaknya manusia yang harus dirawat ketika sakit dan dijaga agar sehat dan siap digunakan kapan saja.satu prinsip yang membuat Anca tetap menjalani profesi sebagai sopir ambulans. "Bekerja dengan ikhlas, ibadah kita juga dapat, dari segi finansial juga ada," pungkas Anca seraya tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar