Membicarakan Objek Wista di Kabupaten Bulukumba, sul sel tak pernah habis.
Daerah Tingkat II di Provinsi sul sel ini memiliki sejumlah potensi objek wisata dari timur hingga barat.
Objek wisata yang daerah tersebut miliki tak habis-habis diperbincangkan.
Mulai wista pantai, bahari, pasir putih, wisata alam kolam renang,
wisata seni dan budaya Ammatoa Kajang, agrowisata yang terdapat di gantarang dan Kindang.
Hingga wisata perkebunan karet. Pohon-pohon karet ini ternyata
memberikan kesejukan tersendiri dibandingkan objek wisata lainnya di
Bulukumba.
Perkebunan karet ini mendiami sejumlah kecamatan di Kabupaten
Bulukumba, seperti Kecamatan Kajang, Bulukumpa, Rilau Ale, Ujung Loe
hingga Kecamatan Herlang.
Bagi yang warga yang sedikit stres dapat mengunjungi perkebunan hutan
karet yang dikelola oleh PT London Sumatera dan yang dikelola oleh
petani sendiri.
Untuk masuk ke lokasi ini pun murah karena tak dipungut biaya. dan bagi anak muda yang hobby dengan hunting anda bisa mencoba lokasi tersebut. terlebih lagi yang ingin melakukan frewedding dengan suasana alam.
Rabu, 15 November 2017
Kamis, 09 November 2017
Mari Bersama Maknai hari pahlawan
Dengan seluruh angkasa raya memuja pahlawan Negara
Tlah gugur remaja diribaan bendera bela nusa bangsa
Tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan karena pada hari itu pasukan Indonesia melakukan perang pertama dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kejadian itu menjadi satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Pertempuran tersebut terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer.
Pada saat itu para pejuang hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya menggunakan bambu runcing. Namun hal itu tak menjadikan para pejuang kita gentar untuk melawan penjajah. Salah satu tokoh kunci yang terkenal pada saat perjuangan itu adalah Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. Itu merupakan sekilas tentang perjuangan para pahlawan bangsa ini dalam meperoleh kemerdekaan Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, seperti kata Bung Karno “Negara Yang Besar Adalah Yang tidak melupakan Jas Merah” Artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut. Para pahlawan rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita harus mampu mengenang dan menghargai pejuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia. itulah sebabnya, sejarah bangsa ini telah mendokumentasikan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah “hadiah” dari bangsa lain, melainkan hasil dari perjuangan dan pengorbanan jiwa & raga para syuhada Mujahid pejuang & “founding fathers” (Bapak-Bapak Bangsa) se-Nusantara dengan aneka keberagaman latar belakangnya. Mereka berjuang dan berkorban, sejak periode “merebut kemerdekaan” hingga periode kritis ketika harus “mempertahankan kemerdekaan” yang telah diproklamasikan.
Namun, sangat disayangkan mutu peringatan itu terasa menurun dari tahun ke tahun, terutama generasi muda. Generasi muda saat ini sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Hari Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya mengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan yang dipesankan oleh para pahlawan ini. Akan sangat ironi bila memperingati hari pahlawan sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sebagai generasi Pemuda Muslim, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah kepahlawanan dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan.
Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia Kemerdekaan Sejati yang damai , yang adil, makmur dan demokratis, dan Indonesia yang berakhlakul karimah, bersih serta bebas korupsi. Negeri kita sedang diwarnai banyak kasus korupsi yang sudah mencapai stadium terakhir. Karena sudah melibatkan para pejabat tinggi dan yang paling menyedihkan sudah melibatkan para penegak hukumnya sendiri. Dimana semestinya mereka memposisikan diri sebagai pemberantas korupsi. Namun kini justru kebalikan dari semua itu. Indonesia sangat membutuhkan orang-orang berani untuk memberantas meningkatnya angka korupsi tersebut. Mengingat korupsi merupakan akar dari kehancuran sebuah Bangsa dan Negara.
Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masing-masing. Setidaknya kita harus mampu bertanya pada diri sendiri apakah rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar. maka dari itu Peringatan Hari Pahlawan sebaiknya dijadikan momentum sebagai hari besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar, karena merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya dalam perjuangan bersama bagi tegaknya NKRI yang baru saja diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 kala itu.
Fattaqullaha Mastatho’tum
Billahi Fii Sabilil Haq
" By Nugraha aril pase
Tlah gugur remaja diribaan bendera bela nusa bangsa
Tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan karena pada hari itu pasukan Indonesia melakukan perang pertama dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kejadian itu menjadi satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Pertempuran tersebut terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer.
Pada saat itu para pejuang hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya menggunakan bambu runcing. Namun hal itu tak menjadikan para pejuang kita gentar untuk melawan penjajah. Salah satu tokoh kunci yang terkenal pada saat perjuangan itu adalah Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. Itu merupakan sekilas tentang perjuangan para pahlawan bangsa ini dalam meperoleh kemerdekaan Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, seperti kata Bung Karno “Negara Yang Besar Adalah Yang tidak melupakan Jas Merah” Artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut. Para pahlawan rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita harus mampu mengenang dan menghargai pejuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia. itulah sebabnya, sejarah bangsa ini telah mendokumentasikan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah “hadiah” dari bangsa lain, melainkan hasil dari perjuangan dan pengorbanan jiwa & raga para syuhada Mujahid pejuang & “founding fathers” (Bapak-Bapak Bangsa) se-Nusantara dengan aneka keberagaman latar belakangnya. Mereka berjuang dan berkorban, sejak periode “merebut kemerdekaan” hingga periode kritis ketika harus “mempertahankan kemerdekaan” yang telah diproklamasikan.
Namun, sangat disayangkan mutu peringatan itu terasa menurun dari tahun ke tahun, terutama generasi muda. Generasi muda saat ini sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Hari Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya mengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan yang dipesankan oleh para pahlawan ini. Akan sangat ironi bila memperingati hari pahlawan sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sebagai generasi Pemuda Muslim, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah kepahlawanan dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan.
Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia Kemerdekaan Sejati yang damai , yang adil, makmur dan demokratis, dan Indonesia yang berakhlakul karimah, bersih serta bebas korupsi. Negeri kita sedang diwarnai banyak kasus korupsi yang sudah mencapai stadium terakhir. Karena sudah melibatkan para pejabat tinggi dan yang paling menyedihkan sudah melibatkan para penegak hukumnya sendiri. Dimana semestinya mereka memposisikan diri sebagai pemberantas korupsi. Namun kini justru kebalikan dari semua itu. Indonesia sangat membutuhkan orang-orang berani untuk memberantas meningkatnya angka korupsi tersebut. Mengingat korupsi merupakan akar dari kehancuran sebuah Bangsa dan Negara.
Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masing-masing. Setidaknya kita harus mampu bertanya pada diri sendiri apakah rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar. maka dari itu Peringatan Hari Pahlawan sebaiknya dijadikan momentum sebagai hari besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar, karena merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya dalam perjuangan bersama bagi tegaknya NKRI yang baru saja diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 kala itu.
Fattaqullaha Mastatho’tum
Billahi Fii Sabilil Haq
" By Nugraha aril pase
Rabu, 08 November 2017
Eksistensi Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser oleh pemakaian
bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Penggunaan bahasa
gaul yang banyak dikalangan remaja membuat eksistensi bahasa Indonesia
menurun. Oleh karena itu, pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan
bahasa yang baik dan benar di kalangan remaja harus mendapat perhatian.
Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun sebelumnya. Pada dasarnya ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Saat ini banyak sekali remaja yang menciptakan bahasa gaul, yaitu bahasa baku yang dirubah, sehingga cenderung orang dewasa tidak dapat memahami bahasa yang dikatakan oleh para remaja tersebut. Pengaruh bahasa gaul di kalangan remaja dapat muncul dari mana saja.
Remaja cenderung lebih menyukai bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan perkembangan bahasa gaul dapat muncul dimana saja, bahasa yang digunakan oleh anak muda pada umumnya ini muncul dari kreativitas mengolah kata baku bahasa Indonesia menjadi kata tidak baku. Bahasa gaul ditemukan dimana saja, karena bahasa gaul dapat timbul di iklan televisi, lirik lagu remaja, novel remaja dan pengaruh media sosial. Inilah kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul ditengah eksistensi bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini karena pengaruh perkembangan alat komunikasi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul yang dipakai anak muda kebanyakan maka bahasa baku akan tergeser eksistensinya. Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul dimedia masa elektronik, membuat remaja semakin sering menirukan dikehidupan sehari-hari hal ini sudah wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah hal yang membuat bahasa Indonesia yang baik berganti dengan bahasa gaul.
Jadi, eksistensi penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja semakin sering bermunculan di kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat bahasa Indonesia semakin hilang karena pada dasarnya banyak remaja yang memunculkan bahasa gaul dengan kreatifitas mereka yang datang dari mana saja.
Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun sebelumnya. Pada dasarnya ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Saat ini banyak sekali remaja yang menciptakan bahasa gaul, yaitu bahasa baku yang dirubah, sehingga cenderung orang dewasa tidak dapat memahami bahasa yang dikatakan oleh para remaja tersebut. Pengaruh bahasa gaul di kalangan remaja dapat muncul dari mana saja.
Remaja cenderung lebih menyukai bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan perkembangan bahasa gaul dapat muncul dimana saja, bahasa yang digunakan oleh anak muda pada umumnya ini muncul dari kreativitas mengolah kata baku bahasa Indonesia menjadi kata tidak baku. Bahasa gaul ditemukan dimana saja, karena bahasa gaul dapat timbul di iklan televisi, lirik lagu remaja, novel remaja dan pengaruh media sosial. Inilah kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul ditengah eksistensi bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini karena pengaruh perkembangan alat komunikasi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul yang dipakai anak muda kebanyakan maka bahasa baku akan tergeser eksistensinya. Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul dimedia masa elektronik, membuat remaja semakin sering menirukan dikehidupan sehari-hari hal ini sudah wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah hal yang membuat bahasa Indonesia yang baik berganti dengan bahasa gaul.
Jadi, eksistensi penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja semakin sering bermunculan di kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat bahasa Indonesia semakin hilang karena pada dasarnya banyak remaja yang memunculkan bahasa gaul dengan kreatifitas mereka yang datang dari mana saja.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pemdes Batulohe gotong royong bersihkan area pemakaman umum di desa
Sinar matahari pagi mulai berangsur naik, terlihat Beberapa warga Desa Batulohe bersama dengan pemdes dan Pemuda Desa Batulohe kecamatan Bu...
-
MEMAHAMI PERBEDAAN SEX PRIA DAN WANITA Sex adalah bahan pembicaraan yang paling abadi sepanjang masa. Mulai dari manusia pertama hingg...
-
Berbicara tentang wisata pantai yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan pasti banyak yang cuman mengenal Pantai Tanjung Bira karena mema...
-
saat itu hanya ada pejabat sementara, tahun 1994 barulah di adakan pemilihan yang saat itu di menangkan oleh Dra marliah lahae. ...