Jumat, 05 Januari 2018

politik dan keindahanya ( Nuansa Islam )

Suatu ketika Rosulullah SAW disaat dalam proses awal perjuangan dakwahnya pernah ditawari kekayaan dan kekuasaan di Mekkah dengan maksud agar Rosulullah SAW menghentikan dakwahnya. Dalam pandangan pragmatisme dan strategi politik yang difahami oleh kebanyakan orang, tentunya tawaran tersebut merupakan kesempatan untuk mengembangkan dakwah. Dengan mengambil kekuasaan dan kekayaan terlebih dahulu, akan lebih mudah untuk berhujjah dan berdakwah. 

Akan tetapi semua itu ditolak oleh Rosulullah SAW, karena sistem politik dan dakwah Rosulullah SAW dibangun dengan kejujuran dan ketulusan. Politik dan dakwah dalam Islam dibangun dengan ruh terlebih dahulu sebelum dengan jasad. Dakwah Islam dibangun dengan makna, bukan sekedar lafadz. Dakwah Islam dibangun dengan iman, bukan hanya dengan gebyar dan kemewahan lahir. Politik dalam Islam adalah makna mengatur dalam mewujudkan keindahan dengan keindahan. Dan dakwah adalah dakwah, tiada lebih selainnya kecuali ridlo Allah SWT.
Bila kita ingin membangun sistem politik dalam bernegara atau media dakwah, semisal pesantren dan sarana pendidikan lainnya, semestinya harus dilandasi dengan keimanan dan ketulusan kepada Allah SWT. Mereka yang ingin membangun sebuah pemerintahan yang baik, tidak akan mewujudkannya dengan menggunakan sarana ataupun prasarana yang kotor dan culas. Dan yang ingin
membangun pesantren atau sekolah sebagai alat mencari ridho Allah SWT tidak akan bersekongkol dengan pihak yang kotor dan culas, akan tetapi sangat memperhatikan sarana dan prasarana yang baik dan halal dalam mewujudkan cita-citanya, bukan yang diutamakan jadinya sebuah bangunan akan tetapi yang diutamakan adalah ridho Allah SWT.


Pada prinsipnya Rosulullah SAW telah memberikan landasan sistem berpolitik dan berdakwah, baik itu dalam skala kecil (kampung) atau besar dalam sebuah Negara. Yang harus dikedepankan dalam membangunnya adalah ruh, nilai dan ketulusan. Itulah politik dalam Islam yang tidak mengenal politik kotor tetapi selalu ingin menciptakan keindahan dengan keindahan dimanapun dan kapanpun. 

Politik yang dibangun oleh Islam adalah makna pengaturan, pengayoman dan harus punya fungsi rahmatan lil 'alamin dalam arti keindahan yang dapat dirasakan oleh siapapun dan apapun yang ada di alam ini. Dan yang terakhir, jika Anda politikus atau ulama, maka cermatilah kiprah Anda. Jika Anda politikus yang merindukan Allah, tentu Anda tidak akan bersekongkol dengan ulama dan penjilat yang hanya akan menyesatkan Anda. Jika Anda adalah ulama yang merindukan Allah tentu Anda tidak akan bersekongkol dengan politikus yang kotor, culas dan tidak takut kepada Allah. Tujuan sebaik dan semulia apapun jika anda raih dengan kekotoran dan kehinaan tidak akan membuahkan hasil kebaikan dan kemuliaan. Dan siapapun yang berjuang untuk kemuliaan dengan cara yang mulia maka ia akan mendapatkan kelak kemuliaan yang sesungguhnya di akhirat biarpun di dunia belum menuai keberhasilan. 
Wallahu a'lam bish showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemdes Batulohe gotong royong bersihkan area pemakaman umum di desa

 Sinar matahari pagi mulai berangsur naik, terlihat Beberapa warga Desa Batulohe bersama dengan pemdes dan Pemuda Desa Batulohe kecamatan Bu...